Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Layak atau Baik (AUPY/AUPB)

Post a Comment
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Layak

Situs Hukum - Asas hukum adalah alam pikiran yang dirumuskan secara luas dan yang mendasari suatu norma hukum (G.W. Paton, 1969 : 204).

Menurut Bellefroid, asas hukum (rechtsbeginsellen) merupakan norma dasar yang dijabarkan dari hukum positif, dan yang oleh ilmu hukum tidak dianggap berasal dari aturan-aturan yang lebih umum.

Asas hukum umum adalah merupakan pengendapan hukum positif dalam suatu masyarakat (Sudikno Mertokusumo, 1988 : 32).

Asas hukum adalah meta kaidah yang berkenaan dengan kaidah hukum dalam bentuk kaidah perilaku (Bruggink, dalam Arief Sidharta, 1996 : 121).

Menurut Penulis buku ini, asas-asas hukum adalah nilai-nilai moral yang mendasari atau melandasi norma hukum positif, atau pikiran-pikiran dasar yang bersifat abstrak dari norma hukum positif.

Setiap penyelenggaraan pemerintahan oleh aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, perlu didasari oleh nilai-nilai moral atau asas-asas umum pemerintahan yang baik atau layak agar pelaksnanaan pemerintahan berjalan efektif dan efisien.

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang layak (Algemene Beginselen van Behoorlijk Bestuur) oleh “Crince Le Roy” dirumuskan ada sebelas asas yaitu:
  1. Asas Kepastian hukum (rechtszekerheidsbeginsel/principle legal security);
  2. Asas keseimbangan (evenredigheids beginsel/principle of proportionality);
  3. Asas kesamaan dalam mengambil keputusan (gelijkheidsbeginsel/principle of equality);
  4. Asas bertindak cermat atau seksama (vuldigheidsbeginsel/principle of carefulness);
  5. Asas motifasi untuk setiap keputusan (motiveringsbeginsel/principle of motivation);
  6. Asas jangan menyalah gunakan kewenangan (verbod van detournement de pouvoir/principle of non misuse of competence);
  7. Asas permainan yang layak (principle of fair play/fair play beginsel);
  8. Asas keadilan atau larangan bertindak sewenang-wenang (redelijkheidsbeginsel of verbod van willekeur/principle of reasonableness or prohibition of arbitrariness);
  9. Asas pemenuhan pengharapan yang ditimbulkan (principle van opgewekte verwachtingen/principle of meeting raised expectation);
  10. Asas meniadakan akibat dari keputusan yang dibatalkan (herstelbeginsel/principle of undoing the consequences of annulled decision);
  11. Asas perlindungan cara hidup pribadi (princip van besckerning van de persoonlijke levenssfeer/principle of protecting the personal way of life).
Koentjoro Poerbopranoto menambah dua asas lagi yaitu:
  1. Asas kebijaksanaan (principle of sapintly);
  2. Asas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service).
Agar asas-asas pemerintahan yang layak dilaksanakan dan ditaati oleh penyelenggara Negara dan pemerintahan sebaiknya diatur tersendiri dalam undang-undang yang mengatur tentang penyelenggaraan Negara dan pemerintahan atau pemberian pelayanan kepada publik.

Pengaturan asas-asas pemerintahan yang layak dalam undang-undang harus disertai pemberian sanksi kepada aparatur penyelenggara Negara dan pemerintahan apabila tidak mentaatinya.

Bibliografi

  • Umar Said Sugiharto. 2009. Pengantar Hukum Indonesia. Malang: Publikasi Online.
  • Djenal Hoesen Koesoemahatmadja. 1983. Pokok-pokok Hukum Tata Usaha Negara. Jilid I. Bandung: PT. Alumni.
  • Koentjoro Purbopranoto. 1975. Beberapa Catatan tata Pemerintahan dan Peradilan Administrasi Negara. Bandung: Alumni.
Anda kini sudah mencapai bagian akhir dalam menuntaskan pembahasan Bab XIII (ketiga belas) dengan judul Dasar-dasar Hukum Administrasi Negara yang merupakan materi dari mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia. Silahkan klik tombol di bawah ini untuk memilih bab selanjutnya. 👇👇👇
Adam Malik
Pendiri https://www.situshukum.com yang sudah bergelar S.H namun juga gemar dengan dunia Teknologi. Salam Kenal!

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter